Berikutini beberapa jenis penyakit yang biasa menyerang ikan hias pada umumnya, LUKA PADA TUBUH IKAN - BOROK ( ULCER ) Penyakit ini biasanya disebabkan oleh perilaku ikan hias itu sendiri biasanya akibat stress, misalkan merusaha untuk melompat, atau menabrak ornament kolam / akuarium sehingga menyebabkan luka.
Selainitu, untuk proses pemijahan ikan ini siap di usia 1,5 - 2 tahun atau saat ia telah dewasa. Namun setiap masalah pasti ada solusinya. Solusi terbaik untuk budidaya ikan ini adalah dengan cara membeli oscar yang masih muda dan merawatnya secara bersama - sama sampai mereka siap dijual atau dikawinkan.
Dalamproses pemijahan dibutuhkan indukan ikan jantan dan ikan betina. Induk yang dipakai harus cukup usia untuk dipijahkan dan telah masak gonad (kelamin). Untuk mengenali tingkat kematangan gonad pada ikan hias bisa disaksikan dari cirinya seperti jika pada induk betina, perut gemuk kea rah genital dan jika diraba berasa benyek dan lembut, genital mencolok dan jika diurut akan keluar telur.
Untukmengetahui cara memelihara ikan hias yang baik dan benar, berikut ini penjelasan Dodi, tentang cara memelihara ikan hias yang telah dihimpun TribunJabar.co.id. 1. Pilihlah ukuran akuarium atau kolam sesuai ukuran ikan. Penting sekali untuk menyesuaikan ukuran tubuh ikan hias yang akan dipelihara dengan tempat hidupnya nanti.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. HomePerawatan HewanCara Budidaya Pembenihan Ikan Koi Ikan koi merupakan jenis ikan mas atau karper, nama ilmiahnya Cyprinus caprio. Ikan ini dihasilkan dari perkawinan silang dari berbagai macam ikan mas. Ikan koi dipopulerkan oleh bangsa Jepang. Banyak versi yang menerangkan asal-usul ikan koi. SuhuOksigenpHUmur IndukanJumlah Telur 27-30 derajat> 35-7.> 2 Memilih indukan untuk budidaya ikan koi calon indukan ikan koi harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut Umur ikan sudah cukup matang, lebih dari 2 tahun Memiliki jenis yang sama atau mendekati, misalnya kohaku dengan kohaku Bentuk tubuh ideal, dari atas tampak seperti torpedo Gaya berengang tenang dan seimbang Warna cemerlang dan kontras Sehat, gerakannya gesit tidak banyak diam di dasar kolam. Indukan jantan dan betina telah matang gonad Pemeliharaan indukan ikan koi Kolam Khusus indukan kedalaman 1,5 meter, berukuran 4x5 meter. Diisi 20 betina dan 40 jantan Indukan betina dan jantan dipelihara dikolam yang berbeda, manfaatnya agar saat dipijahkan indukan tidak perlu mengalami pemberokan lagi. Secara umum pemeliharaan kolam indukan sama saja dengan pemeliharaan kolam pembesaran. Pakan yang diberikan berupa pelet berukuran 8 mm, asumsinya ikan koi yang berumur lebih dari 2 tahun sudah berukuran minimal 60 cm. Jumlah pakan yang diberikan sekitar 3-5% dari bobot tubuhnya dalam satu hari. Frekuensi pemberian pakan 2-4 kali. Pemijahan ikan koi a. Tempat pemijahan Kolam terbuat dari semen dan permukaannya diplester ukuran kolam 3x6 m kedalaman 60cm dan ketinggian air 40 cm Kolam harus memiliki saluran masuk dan kedua saluran tersebut harus dipasang saringan halus. Tujuannya agar tidak ada hama penganggu yang masuk ke kolam dan telur atau larva hasil pemijahan tidak hanyut ke luar kolam. Sebelum di isi air, kolam harus dijemur dan dikeringkan terlebih dahulu. Di endapkan 24 jam Ikan koi senang menempelkan telurnya pada media yang ada dalam kolam. sediakan kakaban yang terbuat dari ijuk atau bisa memanfaatkan tumbuhan air. Untuk memperkaya kadar oksigen pasang aerotor pada kolam pemijahan. b. Proses pemijahan Setelah kolam pemijahan siap, masukkan indukan ikan koi betina terlebih dahulu. Pemijahan biasanya berlangsung malam hari, sehingga induk betina bisa dimasukkan pada sore hari. Biarkan indukan betina beradaptasi dengan kondisi kolam agar tidak stres. Setelah 2 hingga 3 jam, indukan jantan bisa dilepaskan di kolam pemijahan. Jumlah indukan jantan yang dimasukkan 3 hingga 5 ekor. Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat indukan-indukan tersebut dari kolam pemijahan. Apabila induka dibiarkan di kolam dikhawatirkan akan memakan telur-telur tersebut. Biarkan telur-telur yang ada di kolam untuk menetas. c. Penetasan larva Telur-telur yang menempel pada kakaban atau tanaman air harus terendam dalam air. Oleh karena itu berikan pemberat pada kakaban. Pada keadaan normal, suhu sekitar 27-30 derajat celcius, telur akan menetas dalam waktu 48 jam. Setelah telur menetas kakaban atau tanaman air bisa diangkat. Larva yang baru menetas masih menyimpan persedian makanan yang bisa bertahan hingga 3-5 hari. Pakan yang bisa diberikan pada burayak umur 5 hari adalah kuning telur yang telah direbus. Bila ada sisa pakan segera dibersihkan. Beberapa penangkar tidak menganjurkan pemberian pakan kuning telur karena mudah membuat kolam kotor dan menyebabkan kematian massal sehingga dapat diganti kutu air daphnia dan moina yang telah disaring. Penyaringan kutu dilakukan hingga burayak berukuran 1 cm. Bila sudah lebih besar bisa diberikan kutu yang tidak disaring atau udang artemia. Cacing sutera bisa diberikan bila ukuran burayak sudah mencapai 1,5 cm. Pemberian pakan tersebut berlangsung hingga burayak berumur 3 minggu. Setelah itu, ikan dipindahkan ke kolam pendederan. d. Pendederan Kolam pendederan adalah kolam untuk memelihara ikan koi hingga berumur 3 bulan. Pada umur ini biasanya ukuran ikan koi telah mencapai 15 cm. Ukuran kolam 3×4 dengan kedalaman 40 cm bisa menampung 250-300 ekor anak ikan koi. Pada fase ini, pelet sudah bisa diberikan sebagai pakan ikan. Berikan pelet berukuran kecil berukuran 250 mikron. Satu ons pelet cukup untuk 1000 ekor ikan koi. Pemeberian pakan dilakukan 2 kali sehari. Untuk membentuk warna berikan sesekali cacing sutera atau udang artemia. Setelah anak ikan berumur 3 bulan, bisa diberikan pelet kasar sesuai takaran. Berikan pelet hingga ikan kenyang. Bila dalam tempo 5 menit pakan tidak dimakan dan tersisa di kolam berarti ikan sudah kenyang. Pemberian pelet dilakukan 2-3 kali sehari. Penyortiran ikan koi ikan koi sudah bisa dilakukan sejak ikan berumur 1 bulan Atau kalau ingin lebih aman, lakukan setelah ikan berumur 3 bulan. Faktor-faktor penyortiran didasarkan pada ukuran badan, bentuk dan kualitas warna. Ikan koi digolongkan berdasarkan ukurannya, kecil dengan yang kecil dan ukuran besar dengan yang besar. Sedangkan bentuk badan dipilah dari bentuk yang tidak bagus. Bentuk badan yang bagus harus proporsional. Badannya membulat seperti peluru tidak terlalu panjang. Siripnya simetris dan gerakannya tenang tapi mantap. Pemilahan juga dilakuan terhadap ikan yang warnanya cerah dan memiliki garis batas yang tegas. Koi yang baik memiliki batas warna yang kontras. Tidak ada gradasi warna pada batas-batasnya. Untuk seleksi lebih lanjut terdapat standar internasional kualitas ikan koi berdasarkan jenisnya.
Tahap Pengemasan Produk Ikan Hias dan Transportasi yang Digunakan Bagi sebagian pengusaha ikan hias, teknik pengangkutan masih merupakan kendala. Padahal dengan memperhatikan syarat pengirimannya, ikan bisa selamat sampai tujuan. Dalam budidaya ikan hias, salah satu faktor penting yang perlu mendapat perhatian adalah teknik pengangkutannya. Pengusaha ikan hias sering mengalami kerugian karena kesalahan teknik pengangkutan. Untuk mengatasi hal ini, dalam pengangkutan, bukan hanya jarak tempuh dan alat angkut yang diperhitungkan, ternyata masih banyak segi yang harus dipertimbangkan. Berikut merupakan cara pengemasan dan pengangkutan ikan hias 1. Diberokkan Berbeda dengan pengiriman produk ikan yang mati, dalam pengiriman ikan hias, selain harus tepat waktu ikan juga harus tetap hidup dan sehat sampai tujuan. Prinsipnya ada 2 kegiatan dalam pengiriman ikan hias yaitu pengemasan dan pemberangkatan. Keduanya harus dilakukan dengan cepat dan tepat, sesuai dengan syarat pengiriman ikan. Untuk memperlancar pengiriman, sebelum pengemasan dilakukan, ikan harus sudah diseleksi lebih dahulu. Seleksinya meliputi jenis, ukuran, dan kesehatan ikan. Sehingga ikan yang dikirim benar-benar hanya ikan yang sejenis, seragam, dan sehat sesuai permintaan pembeli. Selain seleksi, satu kegiatan penting yang harus dilakukan sebelum ikan dikemas adalah memberokkan ikan. Pemberokkan adalah suatu perlakuan untuk mengistirahatkan ikan setelah mendapat penanganan tertentu ditempat pemeliharaan agar ikan kondisinya lebih baik, dan tidak stress selama diperjalanan minimum bisa dikurangi. Pemberokkan dilakukan dalam air bersih yang sudah disterilkan, selama 2-3 hari. Selama pemberokkan ikan tidak diberi pakan, namun kondisi kesehatan ikan tetap terus dijaga. Kandungan oksigen O2 dalam air harus cukup, sebaiknya tidak kurang dari 8 ppm, dan kandungan amoniak NH4 tidak melebihi 0,1 ppm. Bersamaan dengan pemberokkan dilakukan juga seleksi kesehatan, serta penghitungan jumlah ikan. Ikan sehat, dan normal siap dikirim. Baca Proses Pemeriksaan Kualitas Produksi Ikan Hias 2. Disesuaikan dengan daya tampung Alat tempat pengiriman pengemasan ikan hias hidup biasanya menggunakan kantong plastik. Kantong plastik dipilih yang kuat dan rangkap dua untuk menghindari kebocoran. Untuk keselamatan ikan, jumlah ikan yang dimasukkan dalam kantong plastik harus disesuaikan dengan kemampuan daya tampungnya. Selain itu perbandingan isi ikan dengan jumlah air, dan oksigen juga harus sesuai. Sebaiknya kantong plastik hanya diisi air 1/4 bagian. Air yang dimasukkan dalam kantong plastik harus steril dan sudah diiltrasi terlebih dahulu. Setelah kantong plastik diisi air maka ikan dimasukkan ke dalamnya. Berat/jumlah ikan yang dimasukkan sebaiknya sama perbandingannya dengan berat/volume air. Cara menghitung perbandingannya dapat dilakukan dengan menimbang atau menghitung jumlah ikan. Baru kemudian, sisa isi kantong plastik diisi oksigen, dan diikat kuat agar oksigen tidak keluar atau bocor. Sebelum ditransportasikan agar lebih aman, plastik berisi ikan dikemas terlebih dahulu dengan menggunakan karton. Karton yang digunakan harus kuat sehingga tidak mudah rusak saat penanganan dan selama dalam perjalanan. 3. Pengangkutan / Transportasi Dalam pengangkutannya selain keselamatan, tepat waktu perlu juga diperhatikan. Untuk itu alat transportasi yang digunakan perlu dipertimbangkan. Pengangkutan dapat melalui darat, dapat juga melalui air, atau udara disesuaikan dengan jarak, dan kemudahan pengiriman. Untuk pengiriman berjarak tempuh kurang dari 24 jam, dan dapat dilalui mobil, pengirimannya dapat melalui darat. Sedangkan untuk daerah dengan jarak pengiriman lebih dari 24 jam, dapat menggunakan pesawat terbang. Namun apabila daerah pengiriman tidak mungkin melalui darat dan udara, maka pengirimannya bisa melalui air menggunakan kapal. Selain alat transportasi, lamanya perjalanan juga harus diketahui secara tepat. Jika hal ini tidak diketahui secara tepat, maka sulit memperkirakan perbandingan jumlah oksigen yang harus diberikan, akibatnya juga membahayakan keselamatan ikan yang dikirim. Namun apabila semua persyaratan pengiriman sudah diperhitungkan dengan baik, maka keberhasilan pengiriman ikan hias ini pasti didapat. Itulah tahap pengemasan produk ikan hias dari cara pengemasan hingga tips-tips transportasi yang digunakan agar ikan tetap hidup sehat sampai di tempat tujuan. Semoga bermanfaat, terimakasih. Baca Cara Pemijahan Induk Ikan Cupang
jelaskan cara pembenihan ikan hias